Kamis, 03 Maret 2011

Hardskill + Softskill = 100%

Sekarang ini, hardskill yang tidak dibarengi dengan softskill adalah “setengah” harapan untuk bekerja. Mengapa aku katakan setengah? Oiya, mungkin sebelum kita lanjut lagi disini saya akan memberi tahu dulu tentang apa sih softskill itu? Emang segitu pentingnya ya? 

Kalo hardskill mungkin temen-temen udah tau dong? Ya, simplenya hardskill itu merupakan pengetahuan,pendidikan kita yang sifatnya lebih ke kemampuan dalam mengerjakan sesuatu. Contohnya, pada sebuah band. Ya, masing-masing anggota pemain band tentu harus bisa memainkan alat musik yang mereka pegang. Drumer ya main drum, keyboardist ya main keyboard, gitaris ya main gitar (masa main biji karet?), dan yang lainnya. Tapi apakah hanya itu yang diperlukan? Apakah diperlukan kerjasama? Disiplin? Tanggung jawab? Inisiatif? Pintar berkomunikasi? Kreatif dan inovatif? Nah, itulah yang disebut dengan softskill kawan. Softskill inilah yang sekarang ini juga menjadi sebuah standard dalam pekerjaan.

Yang pertama adalah kerjasama:
Kerjasama yang dimaksud disini adalah saling menghargai, saling terbuka, dan saling percaya. Masih dalam contoh diatas, apa jadinya jika sebuah band tanpa kerjasama yang baik? Pada saat manggung tak ada rasa saling percaya, apakah akan terlihat bagus? Tidak akan. Jika 1 band terdiri dari 5 orang, maka semua harus bersatu dan saling percaya satu sama lain, harus saling menghargai agar tercapai tujuan mereka membuat band. Jika tak ingin bekerja sama, mendingan buat saja proyek solo tanpa ada siapapun yang terlibat kecuali hanya dia dan Allah SWT.

Kedua adalah disiplin:
Mungkin saya akan mengambil contoh yang lain (bosen band terus). Contoh pada seorang yang bekerja sebagai karyawan di suatu perusahaan. Misal jadwal jam kerja mulai jam 08.00 pagi dan karyawannya selalu telat, setiap ada pekerjaan pasti telat dikerjakan dan selalu ditunda, akan tetapi karyawan itu sangat pintar dan lulusan dari universitas negeri terbaik. Apakah bosnya akan mempertahankan karyawan itu? Tentu tidak, pasti kalau tidak dipecat ya paling tidak dipekerjakan lagi (sama ya?). intinya, sebuah kepintaran jika tak diimbangi dengan kedisiplinan adalah nol. Jadi mulailah terapkan kahidupan disiplin mulai dari hal kecil agar terbiasa nantinya.

Ketiga, tanggung jawab:
Tanggung jawab ini bukan hanya ada jika kita berbuat kesalahan. Tanggung jawab merupakan sesuatu yang memang sudah porsi kita untuk melakukannya. Contoh pada satpam, seorang satpam bertanggung jawab untuk menjaga lingkungan/daerah tempat dia bekerja. Jika satpam kebagian jadwal untuk jaga malam dan tertidur, apakah itu satpam yang menjalankan tanggung jawabnya? Bagaimana jika lingkungannya kemalingan? Mana tahu satpam itu kan? Jadi begini, tanggung jawab itu memang berat, tapi seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab pasti akan mencoba menjalankannya. Tanggung jawab sebetulnya sudah ada semenjak kita dilahirkan. Kita dilahirkan dengan tanggung jawab yang besar yaitu pengharapan orang tua kita. Jangan sampai kita tak mempunyai rasa tanggung jawab, itu sangat penting untuk kehidupan kita. Belajar bertanggung jawab agar di akhirat nanti kita bisa mempertanggung jawabkan kehidupan kita di dunia ini.

Keempat yaitu inisiatif:
Ya betul, inisiatif ini pun merupakan softskill menurutku. Inisiatif disini pun merupakan inisiatif pada hal positif buka negatif. Contoh pada kapten kapal, ketika kapal laut yang sedang berlayar itu mengalami kecelakaan, apakah kapten kapal akan mengambil inisiatif untuk keselamatan bersama atau hanya untuk dirinya sendiri? Kapten kapal yang mempunyai softskill yang baik pasti akan memikirkan bagaimana caranya agar semua orang di kapal itu selamat. Betul begitu bukan? Pada perusahaan, seseorang yang mempunyai inisiatif yang baik amatlah diperlukan untuk membuat keputusan-keputusan di perusahaan tersebut. Dan saat ini, negara ini pun butuh seorang pemimpin yang bersifat inisiatif dan cepat dalam mengambil keputusan.

Kelima adalah pintar berkomunikasi:
Mengapa pintar berkomunikasi juga diperlukan? Ya, hal ini merupakan modal awal juga untuk mendapatkan pekerjaan. Pada saat kita melamar pekerjaan pasti ada wawancara kan? Nah, disinilah kemampuan kita berkomunikasi dapat digunakan. Apakah hanya itu saja? Tentu tidak, dalam menjalankan pekerjaan tentunya kita pasti terus berkomunikasi kan? Jika kita sopan santun, dapat menjaga komunikasi yang baik antar relasi kerja maka sudah dipastikan kita akan mendapat banyak sekali koneksi pekerjaan. Tidak percaya? Silahkan dicoba.

Keenam, kreatif dan inovatif:
Mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah di zaman sekarang ini. Jadilah orang yang kreatif serta inovatif karena itulah modal dasar juga dalam mencari pekerjaan. Selain itu, jika kita adalah orang yang kreatif&inovatif maka tidak menutup kemungkinan kitapun bisa membuat lapangan pekerjaan. Bukan hanya untuk kita saja, tapi kita juga dapat membuat lapangan pekerjaan yang baru. Ya, wiraswasta. Sebetulnya, memang bagus jika kita bisa bekerja di perusahaan yang besar. Tapi bukankah lebih baik jika kita bisa membuat lapangan kerja sendiri dan bisa mempekerjakan orang lain?

Menurutku itulah modal yang diperluka dalam bidang softskill dimasa sekarang. Sudah terjawab kan betapa pentingnya softskill dalam kehidupan kita? Semoga artikel ini dapat membantu.

5 komentar:

  1. menarik. apalagi argumen anda tentang sop kikil. sangat bercita rasa

    BalasHapus
  2. ncek : makasih ya hehe
    doni : sudah dicoba resepnya di rumah?

    BalasHapus
  3. ahahahahahahahahahahahaha kangen doni ayay ncek

    BalasHapus
  4. Coming Soon!! :D Blogging Competition!! Total Prize : Rp 7.500.000,00 :D :D http://compfest2011.com/

    BalasHapus