Rabu, 23 Februari 2011

Mahasiswa


1 semester sudah lewat. Sekarang aku sudah kembali berkegiatan di kampus tercinta Gunadarma University. Rumahku di Bogor dan aku belum diizinkan untuk nge-kost, tidak masalah untukku tapi mungkin bermasalah pada tubuhku. Setiap pagi aku berangkat barengan dengan (mungkin) ribuan orang naik kereta api tut..tut..tut.. tidak menjadi masalah besar memang jika aku berdesak-desakan tetapi berada di tengah dalam kereta. Masalahnya adalah kalau aku di tengah dalam kereta, aku tidak akan bisa turun di stasiun pocin. Alhasil setiap hari aku berada tepat di pintu kereta, selain capek, tegang pun menjadi sarapan pagiku. Mmm lezat sekali kawan.
Belum lagi ketika jam pulang, tahukah kamu kalau jam pulangku sama dengan jam orang pulang juga? oiya,bukan barengan 1 orang tapi ribuan orang juga mungkin. Akupun berdesakan lagi tapi tidak beserta rasa tegang karena jika pulang kuliah aku bisa berada di dalam tengah kereta. Sesampainya di rumah aku sering sekali tertidur dan pola tidurku kadang menjadi amburadul. Jika aku tidur jam setengah tujuh, maka aku akan terbangun sekitar jam 11 malam an dan tidak akan bisa tidur lagi sampai jarum jam menunjukkan pukul 04.00 wib.
Memang sangat wajar jika orang tuaku ngeri kalau aku kost. Mereka takut aku belum bisa urus diri sendiri. Mulai dari bangun tidur, cuci pakaian, makanan, dan sebagainya. Faktor keuangan juga menjadi masalah, jika aku kost maka biaya hidupku akan lebih mahal ketimbang pulang pergi. Sebenarnya aku tidak terlalu mempermasalahkan antara kost dan pulang pergi. Aku juga memiliki kebingungan untuk kost, takut tidak mempunyai waktu kondusif untuk melakukan kegiatan yang dengan mudah kulakukan di rumah. Tetapi aku ingin mencoba, menjadi mahasiswa yang selama ini aku bayangkan. Mahasiswa rantau walaupun hanya berbeda 1 jam dari rumahku di bogor.
Tetapi orangtuaku akhir-akhir ini sudah agak membolehkanku untuk kost. Bagaimana ya? Sebetulnya, hanya memikirkan kuliah saja aku sudah pusing, apalagi ditambah pikiran jika aku kost. Mendingan capek badan atau capek pikiran ya?
Ah, apapun. Yang penting, aku harus tingkatkan prestasiku di kampus Gunadarma. Jika ada gedung pencakar langit, aku ingin prestasi pencakar langit.

1 komentar: