Batas, kirain film abg labil. Eh taunya seru hehehe. Film ini berlatar di kalimantan, tanah perbatasan Indonesia dengan Malaysia. Banyak sekali makna yang terkandung dalam film ini, salah satunya adalah warga Kalimantan yang tetap “Indonesia” walaupun daerah mereka tertinggal, padahal malaysia hanya berjarak beberapa kilometer saja dan kehidupan disana jauh lebih baik. Perbatasan Indonesia dengan Malaysia hanya ditandai dengan patok yang hanya setinggi kira kira 50cm. Gila!
Tapi sayang, warga disana lebih peduli dengan berladang dan berburu ketimbang belajar. Hingga ada satu orang dari Jakarta bernama Jaleswari yang mengubah hal itu. Mulanya ia hanya bertugas untuk mencari tahu penyebab kurangnya minat belajar disana. Tetapi karena ia melihat anak-anak disana mempunyai semangat belajar, maka akhirnya ia pun bersedia untuk menjadi guru disana.
Sebetulnya disana juga ada guru bernama Adheus, tetapi ia terlalu cepat menyerah pada keadaan. Adheus perlahan sadar dengan apa yang dilakukan oleh Jaleswari itu merupakan hal yang amat benar. Dan ia pun membantu proses belajar disana.
Adheus: Kita disini dihadapkan oleh batas, antara keinginan dan kenyataan.
Jaleswari: Tidak, kita seharusnya mempunyai KEINGINAN UNTUK MENGHADAPI KENYATAAN.
Itu adalah salah satu dialog yang kuingat dan kusuka. Ya, kita memang harus mengetahui batas tetapi jangan menyerah pada batas itu.
BATAS Trailer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar