Selasa, 10 Juni 2014

Tanya Jawab

1) Bab ini mengidentifikasi tujuh faktor ekonomi, sejarah sosial dan kelembagaan yang dipercaya mempengaruhi perkembangan akuntansi. Jelaskan bagaimana satu sama lain mempengaruhi praktik akuntansi!

Jawab: Pada dasarnya akuntansi harus memberikan respon terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yang tentu saja akan mencerminkan dari kondisi kebudayaan setempat, kondisi ekonomi yang sedang terjadi, hukum yang berlaku di daerah tersebut, sosial dan politik yang ada dalam lingkungan operasinya dan sejarah akuntansi yang mengalami perubahan terus-menerus. Bersamanya dengan berkembangnya kesadaran terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi dalam konteks global, beberapa ahli berpendapat bahawa secara sistematis terdapat perbedaan pola prilaku akuntansi yang diterapkan diberbagai negara. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi perbedaan dan kesamaan sistem akuntansi suatu negara dalam suatu kelompok tertentu adalah penting menentukan skema klasifikasi yang memadai. Esensinya bahwa klasifikasi akuntansi dan sistem pelaporan yang dipengaruhi seperti oleh masalah ekonomi dan politik, sistem hukum, perlu dilakukan agar kita mampu menganalisa dan memprediksi perkembangan sistem akuntansi. Pemahaman dengan lebih baik sistem akuntasni suatu negara adalah dengan mengetahui faktor-faktor dasar yang mempengaruhi perkembanganya. Perbedaan-perbedaan yang terlihat, serta persamaan-persamaan dapat dijelaskan melalui faktor-faktor tersebut. Akuntansi berbeda disetiap tempat karena akuntansi bereaksi terhadap lingkungannya, lingkungan budaya, ekonomi, hukum, dan politik yang berbeda menghasilkan sistem akuntansi yang berbeda begitu juga sebaliknya.

2) Mengacu pada tujuh faktor dalam pertanyaan 1, urutkanlah faktor-faktor tersebut kemudian berikan alasan untuk urutan paling atas dan paling bawah dalam peringkat yang anda susun!

Jawab: Urutan Faktor- faktor perkembangan akuntansi : 1. Sumber Pendanaan Di negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat seperti Amerika Serikat dan Inggris, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan kepemilikan publik yang luas. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit dimana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki fokus pada perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif dalam meminimumkan pembayaran dividen dan menjaga pendanaan yang mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para peminjam. 2. Sistem Hukum Dalam negara-negara yang menganut sistem kodifikasi hukum Latin-Romawi, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur. Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi merupakan hal yang wajar dan sesuai disana. Dengan demikian, di negar-negara yang menganut kodifikasi hukum, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakupi banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap. Tentu saja, terdapat hukum dasar, tetapi cenderung tidak terlalu detail dan lebih fleksibel bila dibandingkan dengan sistem kodifikasi hukum. 3. Perpajakan Di kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak. 4. Ikatan Politik dan Ekonomi Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan Inggris. Pendudukan Jerman selam Perang Dunia II menyebabkan Perancis menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang setalah berkhirnya Perang Dunia II. Banyak negara-negara berkembang menggunakan sistem akuntansi yang dikembangkan di tempat lain, entah karena dipaksakan kepada negara-negara tersebut (seperti India) atau karena pilihan mereka sendiri (seperti negara Eropa Timur sekarang meniru sistem akuntansi menurut aturan Uni Eropa (EU). 5. Inflasi Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai aset dan beban-beban terkait, sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negar dengan inflasi tinggi seringkali menuntut perusahaan-perusahaan melakukan berbagai perubahan harga ke dalam penghitungan keuangan mereka. 6. Tingkat Perkembangan Ekonomi Faktor ini memengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah akuntansi yang dihadapi. 7. Tingkat Pendidikan Standar dan Praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Sebagai contoh pelaporan teknis yang kompleks mengenai varian perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa, kecuali para pembaca memahami akuntansi biaya.

3)Bagaimana nilai-nilai budaya mempengaruhi akuntansi? Apakah terdapat pengaruh yang bersifat paralel antara faktor-faktor yang disebutkan dalam pertanyaan 1 dan faktor budaya yang disebutkan disini?

Jawab: budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variabel budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu negara (seperti sistem hukum). Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai sosial) yaitu: Individualisme, Jarak kekuasaan, Penghindaran ketidakpastian, dan Maskulinitas. Berdasarkan hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan suatu kerangka kerja yang menghubungkan budaya dan akuntansi, Ia mengusulkan empat dimensi nilai akuntansi yang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yaitu: 1. Profesionalisme versus ketetapan wajib pengendalian: preferensi terhadap pertimbangan profesional individu dan regulasi sendiri kalangan profesional dibandingkan terhadap kepatuhan dengan ketentuan hukum yang telah ditentukan. 2. Keseragaman versus fleksibilitas: preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu. 3. Konservatisme versus optimisme: suatu preferensi dalam memilih pendekatan yang lebih bijak untuk mengukur dan mengatasi segala ketidakpastian di masa depan, daripada memilih pendekatan yang sekadar optimis namun beresiko. 4. Kerahasiaan versus transparansi: preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan informasi usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk mengungkapkan informasi kepada publik.

4) Apakah perbedaan nasional dalam praktik akuntansi dapat dijelaskan lebih baik oleh faktor budaya atau faktor ekonomi dan hukum? Mengapa?

Jawab: Bisa dikatakan demikian dikarenakan pembedaan yang didasarkan pada sistem hukum relatif kurang jelas di beberapa negara yang tidak tegas pada peraturan hukumnya. Sedang faktor budaya sudah jelas. Tiap negara pasti memiliki sikap budaya yang berbeda dalam melakukan praktik akuntansinya. Begitu pula dalam faktor ekonomi. Negara berkembang tentu berbeda dalam sistem penerapan praktik akuntansinya ketimbang dengan negara yang sudah maju.

5) Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi yang dibahas dalam bab ini awalnya dinyatakan pada tahun 1967. Apakah keempat pola tersebut masih berlaku dewasa ini? Mengapa atau mengapa tidak?

Jawab: Masih berlaku, karena pada dewasa saat ini keempat pendekatan ini merupakan dasar klasifikasi system akuntansi yang masih banyak di gunakan di seluruh dunia.

6) Negara- Negara yang cenderung untuk memiliki praktik pengukuran yang relative konservatif juga cenderung agak merahasiakan pengungkapan, sedangkan Negara-Negara yang cenderung memiliki praktik pengukuran kurang konservatif cenderung untuk melakukan pengungkapan secara transparan. Mengapa hal ini terjadi?

Jawab: Karena preferensi terhadap kerahasiaan merupakan hal yang konsisten dengan penghindaran ketidakpastiaan yang kuat yang timbul dari kebutuhan untuk membatasi pengungkapan informasi dengan maksud untuk menghindari terjadinya konflik dan kompetisi dan untuk mempertahankan keamanan. Masyarakat dengan jarak keuasaan yang tinggi akan sangat mungkin berkarakter membatasi informasi untuk mempertahankan ketidakpastiaan dalam kekuasaan. Kerahasiaan juga konsisten dengan preferensi atas kolektivisme dengan perhatiannya terhadap hal- hal yang sangat terkait dengan perusahaan dibandingkan dengan pihak luar. Masyarakat yang lebih menekankan pada kualitas hidup, masyarakat, dan lingkungan akan cenderung untuk lebih terbuka, khususnya informasi yang berkaitan dengan sosial.

7) Apakah tujuan melakukan klasifikasi sistem akuntansi ?

Jawab: Tujuan klasifikasi sistem akuntansi yakni untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut karekteristik khususnya klasifikasi yang mengungkapkan standar dasar dimana anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan dan yang membedakan kelompok-kelompok yang beraneka ragam satu sama lain. Maka dengan mengenali kesamaan dan perbedaan tersebut, pemahaman akan tentang sistem akuntansi akan lebih baik. Klasifikasi juga bersifat fundamental dalam usaha memahami dan menganalisis fakta-fakta yang dapat diamati dan untuk memformulasikan hubungan yang nyata antara fakta-fakta tersebut.

8) Apakah perbedaan antara klasifikasi akuntansi berdasarkan pertimbangan dan empiris ?

Jawab: Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu: pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Sedangkan Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.

9) Apakah model akuntansi utama di dunia ? apakah karakter yang berbeda dari tiap tiap model tersebut ?

Jawab: Variabel-variabel yang membentuk perkembangan sebuah Negara dalam hal akuntansi, model akuntansi keuangan tertentu yang berkembang karena minat, sejarah atau pilihan, proses menetapkan standar akuntansi keuangan nasional itu sendiri dan konservatisme yaitu hal-hal yang menyebabkan perbedaan tersebut dan ditambah dengan mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap negara yang sudah tentu berbeda. Perbedaan itu meliputi: praktik bisnis, struktur politik, sistem hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, perbedaan budaya, resiko bisnis, tingkat inflasi lokal dan serta aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan membuat laporan keuangannya serta kemudian mengumumkannya ke masyarakat luas.

10) Mengapa bab ini mengakui bahwa banyak perbedaan-perbedaan akuntansi pada tingkat nasional semakin tidak jelas? Apakah anda menyetujuinya ? mengapa ?

Jawab: setuju, karena
•Artisan perusahaan saat ini mencatatkan sahamnya pada bursa efek di luar Negara asal mereka.
•Beberapa Negara hukum kode, secara khusus Jerman dan Jepang, mengalihkan tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sector swasta yang professional dan independent.
•Pentingnya pasar saham sebagai sumber pendanaan semakin tumbuh diseluruh dunia.

Source: www.google.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar