6.1 PENGERTIAN PERUBAHAN HARGA
Dua
konsep yang mencakup pengertian perubahan harga :
·
Tingkat harga umum
– timbul ketika harga semua barang dan jasa dalam perekonomian berubah.
·
Tingkat harga khusus
– timbul ketika harga barang atau jasa tertentu berubah seiring naik turunnya
permintaan dan penawaran.
Laporan keuangan di masa perubahan harga berpotensi
menyesatkan apabila ada pengukuran nilai aset yang tidak akurat, penyimpangan
yang ditimbulkan diantaranya :
a) Proyeksi keuangan berdasarkan data
rangkaian waktu historis yang belum disesuaikan
b) Anggaran yang menjadi dasar pengukuran
c) Data kinerja yang gagal menahan
pengaruh inlasi yang tidak terkendali.
6.2 JENIS-JENIS
PENYESUAIAN INLASI
1. Model historical cost-constant
purchasing power – daya beli tetap-biaya historis: jumlah mata uang yang
disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (daya beli) umum.
2. Model currett-cost – biaya-kini
·
aset dinilai dari
biaya kininya daripada biaya historisnya
·
laba dideinisikan
sebagai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan
3. Biaya Kini disesuaikan dengan tingkat
harga umum, merupakan gabungan dari Model historical cost-constant
purchasing power dan Model currett-cost, menggunakan indeks harga
umum maupun khusus
6.3 PENDEKATAN
TERHADAP AKUNTANSI INFLASI DI BEBERAPA NEGARA
1) Amerika Serikat
Pada tahun 1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statement
of Financial Accounting Standards-SFAS) No. 33 Berjudul ”Pelaporan
Keuangan dan Perubahan Harga”, pernyataan ini mengharuskan
perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap yang
bernilai lebih dari $125 juta atau total aktiva lebih dari $1 miliar,untuk
selama lima tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan biaya
historis dan daya beli konstan biaya kini. FASB menerbitkan panduan (SFAS 89)
untuk membantu perusahaan yang melaporkan pengaruh pernyataan atas harga yang
berubah.
Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapkan informasi berikut untuk 5 tahun terakhir:
Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapkan informasi berikut untuk 5 tahun terakhir:
ü
Penjualan bersih dan
pendapatan operasi lainnya.
ü
Laba dari operasi
yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini.
ü
Keuntungan atau
kerugian daya beli (moneter) atas pos-pos moneter bersih.
ü
Kenaikan atau
penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat dpulhkan (yaitu
jumlah kas bersih yang diperkirakan akan dapat dipulhkan
melalui penggunaan atau penjualan) yang lebih rendah dari persediaan atau
aktiva tetap, bersih dari inflasi
(perubahan tingkat harga umum).
ü
Setiap agregat
penyesuaian translasi mata uang asing, berdasarkan biaya kini, yang
timbul dari proses konsolidasi.
ü
Aktva bersih pada
akhir tahun menurut dasar biaya kini.
ü
Laba per saham (dari
operasi berjalan) menurut dasar biaya kini.
ü
Dividen per saham
biasa.
ü
Harga pasar akhir
tahun per lembar saham biasa.
ü
Tingkat Indeks HArga
Konsumen (Consumer Price Index-CPI) yang digunakan untuk mengukur laba dari
operasi berjalan.
Untuk meningkatkan daya banding
data tersebut, informasi dapat disajikan :
ü Ekuivalen daya beli rata-rata (atau
akhir tahun).
ü Dollar periode dasar (1967) yang
digunakan dalam menghitung CPI.
2) Inggris
Komite
Standar Akuntans Inggris (Accounting Standard Committee-ASC) menerbitkan
Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 (Statement of Standard Accounting
Practice-SSAP 16) “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan 3 tahun pada
bulan Maret 1980. Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya
kini, beserta catatan penjelasan.
Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan, yaitu :
Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan, yaitu :
a) Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai
laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
b) Menyajikan akun-akun biaya historis
sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
c) Menyajkan akun-akun biaya kini sebagai
satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis
yang memadai.
SSAP mengharuskan dua angka yang
mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik, yaitu :
a) Penyesuaian modal kerja moneter
mengakui pengaruh perubahan harga khusus terhadap
total jumlah modal kerja yang
digunakan oleh perusahaan dalam operasinya.
b) Mekanisme penyesuaian memungkinkan
pengaruh perubahan harga spesfik terhadap aktiva nonmoneter perusahaan.
3) Brasil
Penyesuaian
inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva
permanen dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui
oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi mata uang lokal. Aktiva
permanen meliputi aktiva tetap, gedung, investasi, beban tangguhan dan
depresiasi terkait, serta akun-akun amortisasi atau deplesi (termasuk setiap
provisi kerugian yang terkait). Akun-akun ekuitas pemegang saham terdiri dari
modal, cadangan pendapatan, cadangan evaluasi dan akun cadangan modal yang
digunakan untuk mencatat penyesuaian tingkat harga terhadap modal. Penyesuaian inflasi terhadap aktiva permanen
dan ekuitas pemegang saham disajikan bersih terhadap jumlah lebih yang
diungkapkan secara terpisah dalam laba kini sebagai keuntungan atau kerugian
koreksi moneter.
Komisi Pasal Modal Brasil mewajibkan metode akuntansi yang
lain untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di depan publik.
Perusahaan-perusahaan yang tercatat sahamnya harus mengukur ulang seluruh
transaksi yang terjadi dalam suatu periode dengan menggunakan mata uang
fungsional.
6.4
HAL-HAL TERKAIT INFLASI
Saat membaca laporan, hal-hal yang
perlu disesuaikan dengan inlasi :
a) Apakah pengaruh inflasi dapat diukur
secara lebih baik oleh dolar tetap atau biaya kini
b) Perlakuan akuntansi untuk laba dan rugi
inflasi
c) Akuntansi inflasi asing
d) Pengaruh gabungan dari tingkat inflasi
dan bursa efek.
Sumber : Choi, Frederick
D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005. Akuntansi
Internasional, Edisi 5. Salemba Empat. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar